Senin, 25 November 2013

Kiat-Kiat Menghadapi Sidang Sarjana (S1)


Dalam menghadapi sidang sarjana (S1) baik melalui jalur non skripsi maupun jalur skirpsi, kita harus terlebih dahulu mengetahui syarat-syarat apa saja yang harus diperhatikan oleh Mahasiswa tersebut untuk dapat mengikuti sidang sarjana.
Untuk Mahasiswa Jalur Non Skripsi syaratnya adalah : 
·Telah menyelesaikan 160 SKS dan memiliki IPk keseluruhan minimal 2,00 dan IPK Ujian Utama minimal 2,75.
·Telah dinyatakan lulus Penulisan Ilmiah/Penelitian/Kerja Praktek.
·Telah dinyatakan lulus workshop pembekalan.
·Telah dinyatakan lulus kursus pembekalan.
·Telah dinyatakan lulus Aptitude Test.
·Telah dinyatakan bebas dari peminjaman buku di perpustakaan.
·Telah menyelesaikan segala administrasi dan keuangan hingga semester yang sedang berjalan. 

Sedangkan untuk Mahasiswa Jalur Skripsi syaratnya adalah :
·Telah memenuhi persyaratan akademis, administrasi, dan keuangan seperti bagi mahasiswa jalur non skripsi di atas.
·Telah menyelesaikan penulisan skripsinya, dan telah mendapat surat persetujuan dari dosen pembimbing untuk disidangkan.
·Telah menggandakan skripsinya sebanyak 4 copy, dengan bentuk dan format sesuai ketentuan.

Setelah semua syarat terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan Pendaftaran Sidang Sarjana, untuk mengikuti sidang sarjana Mahasiswa harus mendaftarkan diri di bagian sidang, kemudian pada saat mengambil surat jadual sidang sarjana, mahasiswa harus melengkapi syarat lain untuk keperluan surat jadual sidang, surat tanda lulus sementara, wisuda sarjana dan Ijazah. Persyaratannya antara lain :
· Menyerahkan isian formulir peserta sidang, yang dilengkapi dengan :
> 4 lembar pas foto terbaru ukuran 4X6
>  3 lembar pas foto terbaru ukuran 3X4
> 2 lembar pas foto terbaru ukuran 2X3
· Fotocopy ijazah SLTA yang dibutuhkan bagian Transkrip dan Ijazah. 

Kemudian setelah mendaftar dan mendapat tanggal sidang, Mahasiswa akan melaksanaan Sidang Sarjana yang akan dilaksanakan di Kampus A (Kenari) pada pukul 09.00 WIB, dan sebelum sidang sarjana dimulai peserta akan diberi pengarahan dari staf sidang sarjana mengenai teknik pelaksanaan sidang sarjana dan juga prosedur pengambilan surat tanda lulus sementara, ijazah dan transkrip agar nantinya setelah lulus mahasiswa tidak sulit mendapatkan berkas kelulusannya.

Ada beberapa hal yang harus dipatuhi yaitu tata-tertib saat melaksanakan sidang sarjana diantaranya :
· Peserta sidang sarjana harus hadir selambat-lambatnya pukul 08.00 di lokasi sidang
· Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan, yaitu :
Pria : Kemeja putih lengan panjang dan berdasi, celana panjang hitam bukan dari bahan jeans, rambut pendek dan rapih.
Wanita : Kemeja putih lengan panjang; rok hitam menutupi lutut bukan dari bahan jeans.
· Selama pelaksanaan sidang sarjana berlangsung, peserta dilarang :
a. Melakukan atau mencoba melakukan kegiatan yang dapat mengganggu kelancaran/ketertiban jalannya sidang sarjana.
b. Melakukan kegiatan yang menyebabkan koornya lokasi sidang sarjana.
c. Bertindak tidak jujur dalam menjalankan sidang sarjana.
·Peserta sidang wajib mengikuti seluruh rangkaian jalannya sidang dari awal hingga pengumuman hasil sidang.
· Peserta yang tidak mengikuti seluruh rangkaian jalannya sidang tanpa sepengetahuan dan seijin ketua sidang akan dinyatakan TIDAK LULUS. 

Kemudian hasil dari sidang sarjana akan diumumkan pada hari yang sama setelah seluruh peserta sidang selesai melakukan ujian sidang sarjana,  selanjutnya setelah mahasiswa yang bersangkutan dapat dinyatakan : Lulus, atau Tidak Lulus, atau Lulus Bersyarat (untuk jalur non skripsi yang mendapat nilai gagal pada satu dari tiga mata ujian).

Dan untuk mahasiswa yang dinyatakan Tidak Lulus, maka mahasiswa tersebut harus melaksanakan pengulangan sidang sarjana dengan membayar Rp. 60.000,- ke Bank yang telah ditunjuk sebelumnya, untuk dapat mendaftarkan diri lagi untuk mengikuti sidang sarjana berikutnya sampai dinyatakan Lulus nantinya.

Minggu, 24 November 2013

Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. (Berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun 2007 dalam pasal 1)
Perseroan Terbatas adalah bentuk badan usaha yang paling sempurna dan banyak digunakan pengusaha sebagai landasan hukum melakukan kegiatan usaha di Indonesia.

*      Regulasi dan Prosedur Pendirian PT

1) Tahap Pengajuan Nama PT.
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:
v  Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;
v Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para pendirinya dan para pengurus perusahaan;
v  Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT.

Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah Nama PT tersebut sudah gunakan atau tidak?), dimana pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda. Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi terkait (Kemenkumham) sesuai dengan UUPT dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.

2) Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT.
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham.
Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan akta ini, yaitu:
1.  Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan nama Kota dimana PT melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat;
2.    Pendiri PT minimal 2 orang atau lebih;
3.  Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup;
4.    Menetapkan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha PT;
5.    Akta Notaris yang berbahasa Indonesia;
6.    Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan;
7. Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal disetor minimal 25% (duapuluh lima perseratus) dari modal dasar;
8.    Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris; dan
9. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA.

3) Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor PT anda berada, yang mana sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan (domisili gedung, jika di gedung). Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah: photocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur, Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran.

4) Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT, photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta pendirian PT.

5) Tahap berikutnya pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kemenkumham.
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UUPT. Persyaratan yang dibutuhkan antara lain:
v  Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian;
v  Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran berita acara negara;
v  Asli akta pendirian.

6) Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu untuk diperhatikan bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama kegiatan usaha yang dijalankannya termasuk dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI) sebagaimana Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili PT. Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan adalah sebagai berikut:
1.    SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
2.    SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha;
3.    SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

7) Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TDP sebagai bukti bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.

8) Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.

*      SDM dan Organisasi
SDM (Sumber Daya Manusia) Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu asset usaha yang berharga, sebelum memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kemampuanya.
Organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu bentuk yang ditetapkan untuk mencapai sejumlah tujuan. Sebuah took kelontong yang dimiliki dan dioperasikan oleh sepasang suami isteri dapat disebut organisasi.

Struktur Organisasi
Dalam organisasi terdapat bentuk dasar organisasi yang diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :
1. Struktur Birokratis
Struktur birokratis ialah system manajemen yang didasarkan pada kerangka wewenang formal yang diiktisarkan dengan cermat dan dilaksanakan dengan tepat.
Menurut dimensi strukural umum, birokrasi dapat bercirikan sebagai berikut :
a.   Tingkat ketepatan spesialisasi pekerjaan yang tinggi.
b.   Pembentukan departemen berdasarkan fungsi.
c.    Pola delegasi yang formal dan tepat.
d.   Tingkat sentralisasi yang tinggi.
e.    Rentang manajemen yang sempit sebagai dampak organisasi yang luas.
f.     Posisi lini dan staf ditetapkan dengan jelas, dengan hubungan formal di antara keduanya.
Contoh : lembaga pemerintahan dan perguruan tinggi.

2. Struktur Organis
Struktur organis ialah system manajemen yang terdapat pada kerjasama dan wewenang berdasarkan pengetahuan. Struktur ini tidak seformal birokrasi sehingga lebih fleksibel. Struktur organis cenderung berdimensi structural sebagai berikut :
a.    Tingkat spesialisasi kerja rendah.
b.    Pembentukan departemen berdasarkan produk, lokasi atau konsumen.
c.    Pola delegasi bersifat umum dan informal.
d.    Tingkat desentralisasi tinggi.
e.    Rentang manajemen luas.
f.     Posisi lini dan staf tidak ditetapkan dengan tegas, dengan hubungan yang kurang formal.

3. Struktur Matriks
Struktur matriks merupakan struktur organisasi terbaru dan paling kompleks. Struktur ini bercirikan system perintah berganda. Orang harus melapor kepada lebih dari seorang atasan pada waktu yang sama. Struktur matriks ialah struktur organisasi yang memadukan garis wewenang vertical dan horizontal. Struktur matriks terjadi ketika pembentukan departemen produk ditindihkan pada organisasi yang pembentukan departemennya dilakukan secara fungsional. Dalam organisasi matriks, wewenang didelegasikan baik ke bawah maupun mendatar.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang struktur organisasi matriks, pertama dengan memperhatikan tatanan fungsional yang bersifat umum, dengan orang yang bekerja di departemen seperti pemasaran dan keuangan. Kemudian diasumsikan personel dari kedua departemen ini ditugasi dalam sebuah kelompok khusus yang bekerja dalam suatu tim dengan tugas mengerjakan sebuah proyek baru. Kelompok khusus ini merupakan departemen produk yang sesungguhnya. Manajer yang ditugasi dalam kelompok ini disebut manajer proyek. Setiap orang yang bekerja dalam kelompok ini, disamping melapor kepada manajer proyek, juga harus melapor kepada atasannya di departemen fungsional.

Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
Secara teori, jenis pekerjaan itu ada jenis pekerjaan di dalam ruangan (back office), pekerjaan lapangan seperti tenaga marketing, dan pekerjaan profesional seperti dokter dan pengacara. Semua jenis pekerjaan itu mempunyai deskripsi pekerjaan (job description) dan tanggung jawab berbeda. Job description yang baik memuat perincian tugas dan tanggung jawab utama. Tanggung jawab utama ini merupakan sasaran yang melekat pada pemangku jabatan agar misi jabatan dapat dicapai.

Beberapa hal penting harus diperhatikan dalam menyusun job description.
·         Langsung menggambarkan hasil-hasil utama dari uraian jabatan.
·         Fokus pada proses maupun hasil, bukan pada aktivitas semata.
·         Secara eksplisit menggambarkan hasil yang harus dicapai pemangku jabatan.
·  Sebaiknya setiap tanggung jawab dapat diukur keberhasilannya dalam bentuk performance indicator.

Spesifikasi pekerjaan (job spescification) adalah sebuah daftar pengetahuan , keahlian, kemampuan, dan karakteristik lainnya yang harus dimiliki oleh individu untuk melaksanakan sebuah pekerjaan. Pengetahuan mengacu ke informasi prosedural dan faktual yang diperlukan bagi pelaksanaan sebuah tugas secara berhasil. Spesifikasi pekerjaan menggambarkan tuntutan pekerjaan atas para karyawan yang melakukannya dan persyaratan keahlian manusia.

Persyaratan manusia meliputi pengalaman, pelatihan, pendidikan dan kemampuan memenuhi tuntutan fisik dan mental. Informasi tersebut dapat merupakan salah satu dari ketiga kategori berikut:
·         Persyaratan kualifikasi umum seperti pengalaman dan pengertian
·    Persyaratan penddikan termasuk , termasuk pendidikan menengah , universitas, atau pendidikan kejuruan
·         Pengetahuan, keahlian dan kemampuan.

Sistem Penggajian
Sistem penggajian dilakukan secara terstruktur dan sesuai dengan pekerjaannya, didalam suatu usaha terdapat perinciian gaji yang ditentukkan dengan jabatannya, dan dalam menggaji setiap pekerja ditentukan pada saat di wawancarai terdapat sebuah perjanjian antara management dan karyawan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pegawai.

Proses Recruitment
Perekrutan karyawan ialah proses penarikan pelamar pekerjaan yang memenuhi kualifikasi. Tujuan penyelenggaraan perekrutan adalah untuk mendapatkan sejumlah pelamar yang sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Jumlah pelamar yang tepat harus sesuai dengan lowongan pekerjaan atau jabatan yang belum terisi.
Tata cara perekrutan karyawan yaitu :
·         Perekrutan Eksternal
Perekrutan eksternal adalah upaya untuk menarik pelamar pekerjaan dari luar perusahaan. Sarana untuk perekrutan eksternal yang dapat digunakan antara lain iklan surat kabar, pengumuman di kampus perguruan tinggi dan lembaga penyalur tenaga kerja.
·         Perekrutan Internal
Perekrutan internal dilakukan dengan mempertimbangkan karyawan yang ada untuk mengisi lowongan atau jabatan yang tersedia.

*      Aspek Pemasaran
Perusahaan melakukan studi atas tiga kegiatan besar, yaitu :
1.    Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
2.  Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial, seperti perihalsikap, perilaku serta kepuasan mereka atas produk-produk sejenis.
3.    Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran.

Segmentasi Pasar
Agar segmentasi pasar dapat berguna, harus diperhatikan karakteristik berikut :
·    Dapat diukur, maksudnya besar pasar dan daya beli di segmen ini dapat diukur walaupun ada beberapa komponen yang sulit diukur.
·  Dapat terjangkau, maksudnya sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani oleh produsen, walaupun ada kelompok pasar yang sulit dijangkau.
·   Besar segmen , maksudnya berap besar segmen yang harus dijangkau agar  penjualan produk dapat menguntungkan secara signifikan.
·     Dapat dilaksanakan, maksudnya sejauh mana program yang efektif itu dapatdilaksanakan untuk mengelola segmen ini.

Menetapkan Pasar Sasaran
Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisisuntuk dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup lalu memilih segmen mana yang akan dilayani.

Menentukan Posisi Pasar
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.

Manajemen Pemasaran
Analisis Persaingan.
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang dilakukan oleh para pesaing yang terdekat.
v  Mengidentifikasi Pesaing.
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing :
·        -  Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
·        -  Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
·        -  Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
·         -  Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
v  Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanannya dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinyasekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakankompetitif
v  Mengidentifikasi Strategi Pesaing
v Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Dimana perusahaan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, selanjtnya data itudianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing.
v  Mengestimasi pola reaksi pesaing
v  Memilih pesaing

*      Aspek Keuangan
Keuangan adalah kegiatan yang berhubungan dengan penentuan investasi jangka panjang sebuah perusahaan, mendapatkan dana untuk membayar, dan memimpin kegiatan keuangan harian sebuah perusahaan.

Komponen-komponen Biaya
Secara umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas:
·   Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour, oranghari/man-day atau orang-bulan/man-month. Masukkan seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran pekerjaan tim.
·   Biaya nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek.

Komponen-komponen biaya tersebut antara lain:
1.    Biaya Transportasi, Hitung kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota. Untuk transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter premium untuk per lima kilometer jarak.
2.    Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor, Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya tambahan untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan. Untuk menghitung biaya allowance ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut:+ Uang makan 3 kali sehari Rp 90.000,- (jika penugasan luar kota) + Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,-
3. Biaya Rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan, dan sebagainya.
4.    Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer, kendaraan, dan sebagainya. Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak disampaikan kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar beban-beban tersebut.
5.    Biaya Belanja Barang Pakai Habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket, CD/DVD, dan sebagainya.
6.  Biaya Penyusunan Laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan kegiatan dan modul user manual dari misalnya: proyek aplikasi perangkat lunak yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.

Estimasi Biaya
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society USA), berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut :
·         Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi selanjutnya
·    Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang penting

Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
·         Tersedianya data dan informasi
·         Teknik dan metode yang digunakan
·         Kecakapan dan pengalaman estimator
·         Tujuan pemakaian perkiraan biaya

Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek yang pernah dikerjakan.

Dasar-dasar Penyusunan Anggaran Perusahaan
Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan penerimaan/hak dan juga pengeluaran/kewajiban), yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang akan datang.

1.    Rencana tersebut memiliki spesifikasi- spesifikasi tertentu, seperti;
·         disusun secara sistematis
·         mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dan
·         dinyatakan dalam satuan moneter/uang

2.  Meliputi seluruh kegiatan perusahaan :
·       -   Fungsi produksi
·         - Fungsi pembelanjaan/keuangan
·         - Fungsi administrasi
·         - Fungsi pemasaran
·         - Fungsi personalia

3.  Untuk waktu yang akan datang
Macam Budget/Anggaran (berdasarkan periode penyusunannya):
Budget Taktis
- Budget Harian
- Budget Mingguan
- Budget Bulanan
Budget Strategis
- Budget Tahunan
- Atau Sesuai kebutuhan

Beberapa faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget/anggaran:
·        -  Luas pasar/pekerjaan
·        - Posisi perusahaan dalam persaingan
·        - Jenis produk yang dihasilkan (Elastis atau In-elastis)
·        - Tersedianya data dan informasi
·        - Keadaan perekonomian

Cash flow (aliran kas) 
Cash flow merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.

Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
·     Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
·         Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
·   Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/ perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
•    Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
•    Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•    Penjualan aktiva tetap yang ada.
•    Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•    Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•    Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
•    Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
•    Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
•    Pembelian aktiva tetap.
•    Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
•    Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
•    Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·        -  Neraca
·        -  Laporan Rugi Laba
·        -  Laporan perubahan ekuitas
·   - Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
·   - Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan rugi laba adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan rugi laba dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.