Jumat, 03 Mei 2013

Render Farm


Perkembangan teknologi terutama dalam dunia animasi sudah berkembang dengan sangat pesat. Kebutuhan akan masalah utama dalam pembuatan animasi adalah dalam proses render yaitu waktu yang dibutuhkan oleh CPU untuk melakukan rendering. Untuk mengatasi masalah tersebut dikemukakannya grid computing dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sebagai suatu rendering farm.

            Grid computing adalah pemanfaatan sumber daya atau penggabungan resource-resource yang terpisah secara aman dan mudah sehingga tecipta suatu lingkungan komputasi yang besar. Rendering farm adalah sekumpulan dari komputer yang bekerja secara bersama sama untuk melakukan proses render. Dibutuhkan suatu tools untuk melakukan proses parallel rendering.  Render Farm biasa dibangun dengan tujuan untuk mempercepat rendering suatu animasi atau image yang biasanya digunakan untuk keperluan pembuatan film animasi dan visual-visual efek.

Pada umumnya proses render yang dilakukan pada saat ini masih bekerja secara single dengan menggunakan sebuah mesin yang memiliki sumber daya yang besar. Kerugian dari proses render yang bekerja secara single adalah :

1.      Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses ini masih dirasakan cukup lama walaupun mesin yang digunakan memiliki sumber daya yang cukup besar.

2.      Selama proses rendering, mesin tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Hal ini dikarenakan rendering membutuhkan suatu proses komputasi yang intensif dan sumber daya yang cukup besar.

            Hal pertama yang dilakukan untuk melakukan render farm adalah pemilihan rendering engine. Pemilihan ini didasarkan pada kemampuan dan feature yang dimiki oleh rendering engine tersebut, setelah itu proses pencarian literatur dan informasi yang berakaitan dengan rendering engine dilakukan, hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan dari rendering engine untuk melakukan proses rendering secara parallel ( dengan menggunakan computer cluster ).

            Parallel computing adalah penggunaan lebih dari satu sumber daya komputasi secara simultan untuk memecahkan persoalan komputasi. Software tradisional umumnya dibuat untuk komputasi serial yang dijalankan oleh prosesor tunggal dimana sebuah persoalan dipecah ke dalam instruksi yang dieksekusi secara berurutan dan hanya satu instruksi yang boleh dieksekusi pada saat yang sama.
           
            Pada komputasi parallel sebuah persoalan dipecah menjadi beberapa bagian yang dapat diselesaikan pada saat yang bersamaan. Setiap bagian selanjutnya dipecah menjadi instruksi yang berurutan dan masing-masing bagian dikerjakan oleh prosesor yang berbeda. Sumber daya komputasi yang dimaksud dapat berupa : sebuah computer tunggal dengan beberapa prosesor; beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan; maupun kombinasi dari keduanya.

            Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rendering engine pada lingkungan grid yang sudah ada. Setelah proses implementasi maka dilakukan tahap pengujian, proses pengujian dilakukan dengan melihat performance dari rendering farm.


Gambar Alur eksekusi proses render pada grid sebagai rendering farm

Gambar cara melakukan Render Farm

Alasan utama penggunaan komputasi parallel dalam melakukan render farm adalah :
·        -  Dapat menghemat waktu.
·       -   Dapat memecahkan persoalan yang lebih besar.
·       -   Dapat menghemat biaya.
·        -  Dapat mengatasi keterbatasan fisik dari komputasi serial.

Alasan lain yang juga cukup penting adalah fault tolerant. Jika salah satu dari prosesor mengalami kegagalan prosesor yang lain dapat menggantikannya, meskipun dengan performa yang menurun.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa Render Farm merupakan kumpulan banyak komputer yang membentuk sebuah Cluster dalam satu jaringan. Konsepnya adalah misalkan ada 5 unit komputer dengan spesifikasi utama menggunakan 6 Core prosesor berkecepatan 3Ghz. Sekarang kita bentuk itu menjadi suatu Farm maka kekuatan Render Farm ini akan menjadi 6 Core prosesor x 5 unit = 30 Core. Setiap Core prosesor tersebut berkecepatan 3Ghz, jadi total kecepatan Render Farm tersebut adalah 3Ghz x 30 Core = 90Ghz.

            Maka dari itu disini kita dapat mengambil kesimpulan jika kita ingin mengambil dari contoh kasus bagaimana kita merender film Transformers, maka untuk merender keseluruhan film dengan menggunakan satu unit komputer dengan spesifikasi terbaru sekalipun maka akan memakan waktu puluhan, ratusan atau mungkin ribuan tahun dalam melakukannya, namun dengan menggunakan teknologi render farm kita bisa menghemat waktu dalam melakukan proses me-render-nya. Dengan contoh sebuah render farm sederhana diatas, dapat kita bayangkan bagaimana cepatnya sebuah Render Farm sederhana dalam merender gambar resolusi tinggi atau animasi yang sangat kompleks sekalipun.


Sumber :
 http://rtakumansang.blogspot.com/2012/10/render-farm.html
 http://classclassic.files.wordpress.com/2012/01/tutorial-blender-farm-selly-az.pdf
http://repository.upnyk.ac.id/225/1/B-  2__MANAJEMEN_GRID_UNTUK_RENDER_ANIMASI_3_DIMENSI.pdf

Waktu Akses : Jumat, 3 Mei 2013 pukul 15.30 WIB