Selasa, 07 Januari 2014

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER DAN APLIKASI PERPUSTAKAAN


Depok, 3 Januari 2014
Hal : Proposal
Kepada Yth,
Kepala Sekolah SMPN 1 Jasinga Kabupaten Bogor
Di tempat

Dengan Hormat,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena lindungan dan hidayahnya kita bisa melakukan berbagai inovasi teknologi dalam pengembangan sebuah sistem. Ucapan terima kasih kepada pihak SMPN 1 Jasinga yang telah memberikan kesempatan untuk pengajuan proposal dalam proses pengembangan sebuah sistem yang ada di SMPN 1 Jasinga. Kami adalah penyedia jasa pembuatan aplikasi sistem perpustakaan yang bertujuan berpartisipasi mengembangkan sistem perpustakaan agar kinerja petugas perpustakaan lebih maksimal dalam melakukan beberapa kegiatan seperti pemasukan data buku-buku dan pencarian buku.
Berdasarkan perkembangan sistem yang ada saat ini, kami akan mengembangkan sebuah aplikasi sistem perpustakaan untuk SMPN 1 Jasinga. Untuk membuat sebuah aplikasi sistem informasi perpustakaan tersebut kami menggunakan aplikasi berbasi desktop yang dapat mendukung arsitektur 3 tier.
Demikian proyek pengembangan sistem informasi yang kami tawarkan, jika bapak atau ibu berminat dengan proposal penawaran kami, kami menunggu kabar dari bapak atau ibu melalui email atau telepon yang sudah tertera, hingga 14 hari setelah hari ini. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan salah satu aspek terpenting dalam proses belajar mengajar. Banyak hal yang dapat diperoleh, jika seseorang rajin membaca. Di dunia pendidikan, kegiatan membaca diharapkan menjadi kebiasaan yang dilakukan para siswa ataupun mahasiswa. Kegiatan membaca ini, tidak lepas dari adanya minat yang besar dari dalam diri seseorang serta prasarana yang menunjang. Salah satu prasarana untuk menunjang kegiatan membaca adalah perpustakaan.

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi dan sumber ilmu pengetahuan. Selain memiliki banyak koleksi buku, perpustakaan harus melayani sirkulasi peminjaman, pengembalian, pencatatan anggota, buku, dan juga rak dimana buku disimpan, sehingga pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang rak penyimpanan buku untuk menemui buku yang dicari. Tentunya untuk mencatat dan menyediakan informasi yang diperlukan, data-data yang ada di perpustakaan tidak seharusnya diolah secara manual, karena dapat menyebabkan terjadinya masalah, seperti ketidakcocokan pencatatan, tidak efisien pada aspek waktu karena perlu waktu cukup yang lama untuk menelusuri peminjaman buku yang belum kembali tetapi sudah melewati batas waktu peminjaman, dan perlu waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi tentang lokasi penyimpanan buku . Karena terjadinya masalah tersebut, perlu adanya sistem informasi yang terkomputerisasi. Dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi, petugas dapat mendapatkan informasi dengan cepat mengenai buku yang belum dikembalikan, denda yang harus dibayarkan karena telat mengembalikan, lokasi penyimpanan buku, informasi mengenai suatu buku, dan yang terpenting terjaganya integritas data, integritas data itu sendiri adalah konsistensi dan kebenaran data yang disimpan.

Pada suatu instansi, tidak banyak individu yang mengerti mengenai keamanan data, dan management sistem. Untuk itu selain sistem informasi yang terkomputerisasi, diperlukan juga arsitektur jaringan komputer yang dapat meningkatkan keamanan data dengan pemisahan secara fisik, antara database tier dengan application tier pada server yang berbeda, tujuannya agar user tidak dapat berhubungan langsung dengan database dan terkendalinya laju informasi. Salah satu arsitektur yang mendukung adalah Client-Server 3-tier. Client-Server 3 Tier mendukung pembagian kerja antara server dan client yang mengakses server dalam satu jaringan. Arsitektur client server 3-tier muncul untuk mengatasi keterbatasan arsitektur 2-Tier. Pada arsitektur 3-Tier, petugas perpustakaan sebagai salah satu client hanya mengakses server untuk memperoleh informasi / Request, lalu server mengakses database dan memberikan informasi yang diminta client / Response. Dengan arsitektur ini aplikasi pada client hanya GUI (Graphical User Interface) saja, sedangkan business logic ( Logika Bisnis ), seperti kode yang mengakses database terdapat pada aplikasi server yang akan dipantau oleh seseorang yang lebih paham, sehingga client tidak berhubungan langsung dengan business logic.

1.2 Tujuan 
1.Mengadakan perangkat komputer beserta perangkat jaringan yang digunakan untuk menunjang sistem.
2.Mempermudah petugas perpustakaan dalam mengelola data buku transaksi peminjaman buku dan transaksi pengembalian buku.
3.Mempermudah pembaca untuk menemukan lokasi penyimpanan buku yang diinginkan.
4.Mempermudah pembuatan laporan dengan cepat dan relevan dengan data yang ada.
5.Dukungan model Client-Server 3-Tier pada aplikasi perpustakaan ini diharapkan dapat memperoeh beberapa tujuan, pertama meningkatnya tingkat keamanan data karena  terpisahnya secara fisik, antara database tier dengan application tier pada server yang berbeda, sehingga user tidak dapat berhubungan langsung dengan database, kedua terpeliharanya aplikasi dengan sangat baik, karena setiap pengunjung dan petugas (pustakawan dan admin server) memiliki aplikasinya masing-masing.

1.3 Manfaat.
1.Petugas perpustakaan dapat dengan mudah mengelola data yang ada di perpustakaan.
2.Data  yang ada di perpustakaan dapat tersimpan dengan aman di media penyimpanan digital, seperti hardisk.
3.Pembaca dapat dengan mudah menemukan lokasi tempat penyimpanan buku yang diinginkan.
4.Dengan dilengkapi dengan fasilitas chatting petugas perpustakaan dapat berkomunikasi dengan admin server.


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung, yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya, juga sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku, dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian (Basuki, 1991).

Perpustakaan secara umum bertujuan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat, dan juga  melakukan layanan informasi literal kepada masyarakat. Karena tujuannya memberi layanan informasi literal kepada masyarakat maka tugas pokok adalah:
a.Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi.
b.Mengolah dan merawat pustaka.
c.Memberikan layanan bahan pustaka.

2.1.1 Koleksi Perpustakaan
Beberapa jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan adalah:
1.Buku
Beberapa jenis buku yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
a.Buku Teks.
b.Buku Penunjang.
c.Makalah dan Kliping.

2.Koleksi Referensi
Isi buku referensi tidak mendalam dan kadang-kadang hanya memuat informasi tertentu saja.
3.Jenis Serial (Terbitan Berkala)
Pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Jika dilihat dari isinya majalah dibedakan majalah populer, semi populer dan ilmiah.
4.Brosur yaitu buku atau lembaran-lembaran lepas yang memuat masalah masalah aktual yang bersifat sementara.
5.Bahan Pandang Dengar (Audio Visual)
Bahan pandang dengan memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan telinga.

2.1.2 Klasifikasi Bahan Pustaka dan Penempatan Koleksi
Koleksi perpustakaan harus diolah dan diatur secara sistematis, dengan tujuan untuk memudahkan penemuan kembali koleksi yang dibutuhkan. Kegiatan pengaturan atau pengelompokan bahan pustaka berdasarkan aturan tertentu disebut dengan klasifikasi.

Tujuan klasifikasi dapat dirinci sebagai berikut:
a.Menghasilkan urutan yang berguna.
b.Penempatan yang tepat
Bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan mudah diketemukan serta mudah dikembalikan.
c.Penyusunan mekanis
Bahan pustaka baru mudah disisipkan diantara bahan pustaka yang sudah dimiliki.

2.1.3 Jenis Layanan Perpustakaan
Beberapa Jenis Layanan Perpustakaan secara umum adalah sebagai berikut:
a.Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi).
Layanan sirkulasi atau layanan pemijaman dan pengembalian bahan pustaka adalah satu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan pengembalian buku. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan sesudah buku-buku selesai diproses dengan lengkap dengan label-labelnya seperti kartu buku, kartu tanggal kembali, dan call number pada punggung buku.
b.Layanan referensi
Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya untuk dibaca ditempat.
c.Layanan ruang baca
Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat layanan untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.

2.2 Pengertian Komputer
Istilah komputer berasal dari bahasa latin “Computer” yang berarti menghitung (to compute atau reckon). Komputer adalah suatu perangkat elektronika yang berkerja secara terintegrasi dan terkoordinasi yang dapat meneriman input, mengolah dengan prosedur tertentu, mengingat (baik masukan maupun hasil proses) serta menampilkan hasil proses tersebut (Sutedjo, 2003). Secara umum, cara kerja komputer adalah seperti berikut ini:




BAB 3
RENCANA ANGGARAN BIAYA

1.1 Waktu Pelaksanaan Proyek.
3.2 Estimasi Biaya

No
Uraian
Kuantitas
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Peralatan Kantor


Meja Komputer
3
300.000
900.000
Kursi
3
100.000
300.000
2
Perlatan Usaha


PC Komputer (intel i3)
3
4.200.000
12.600.000
LED Lg 21”
4
1.800.000
5.400.000
Printer HP
1
700.000
700.000

Barcode Scanner
1
1.500.000
1.500.000

Perangkat Jaringan
1
1.500.000
1.500.000
3
Installasi


Jaringan
1
300.000
300.000

Aplikasi Perpustakaan
1
3.000.000
3.000.000

TOTAL

26.700.000


BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Pengadaan perangkat komputer beserta perangkat jaringan yang digunakan untuk menunjang sistem dapat membantu dalam mempermudah petugas perpustakaan dalam mengelola data buku, transaksi peminjaman buku dan transaksi pengembalian buku.

2. Semua data yang ada di perpustakaan seperti data transaksi peminjaman dan pengembalian buku serta data yang lainnya dapat tersimpan dengan aman di media penyimpanan digital.

3. Dapat membantu mempermudah pembaca untuk menemukan lokasi penyimpanan buku yang diinginkan dengan mencarinya di komputer yang telah tersedia di perpustakaan.

4. Petugas perpustakaan dapat berkomunikasi dengan admin server nantinya karena aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas chatting.

Kiat-kiat Mempersiapkan Diri dalam Menghadapi Wawancara Kerja (Interview)


Untuk mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan saat kita melamar di suatu perusahaan kita harus menghadapi bebarapa test, salah satunya adalah test wawancara kerja. Dalam menghadapi wawancara kerja ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar nantinya kita tidak gagal dan dapat dengan baik menghadapinya.

Berikut ini adalah kiat-kiat untuk mempersiapkan diri dalam panggilan wawancara kerja di sebuah perusahaan, yaitu:

1)  Mempersiapkan diri terhadap pertanyaan yang akan ditanyakan.
Kita harus mempersiapkan diri terlebih dahulu terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul pada saat wawancara nanti. Misalnya bila pelamar adalah seseorang yang berasal dari jurusan informatika, maka kita wajib belajar seputar informatika secara garis besarnya.

2)  Ciptakan kesan pertama yang baik.
Kesan pertama yang baik dapat membuat kita berpeluang untuk mengikuti proses selanjutnya dengan cara mempersiapkan diri sebaik mungkin baik secara penampilan maupun mental. Wawancara kerja yang baik akan berhasil dilakukan bila pelamar memperhatikan penampilannya.

3)  Berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara kerja yang perlu diperhatikan adalah tingkat konsentrasi pada saat diwawancarai. Kita harus memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi sehingga saat diberikan pertanyaan maka kita dapat menjawabnya dengan sebaik-baiknya.

4)  Jangan berbohong saat diwawancarai.
Saat diwawancarai janganlah kita menjawab pertanyaan dengan berbohong. Karena nantinya bisa saja bila suatu saat kita diterima di perusahaan tersebut maka kebohongan kita akan ketahuan cepat atau lambat dan akan berakibat buruk nantinya.

5)  Tepat waktu.
Perlu kita perhatikan selanjutnya adalah masalah ketepatan waktu. Karena lebih baik kita datang sebelum waktu wawancara daripada datang tepat pada saat wawancara atau bahkan terlambat karena dapat member kesan yang buruk nantinya, selain itu saat kita terlambat datang hal tersebut akan mempengaruhi kondisi psikologis kita yang akan grogi dan tidak tenang serta terburu-buru sehingga hasilnya pun kurang maksimal.

6)   Perhatikan bahasa tubuh.
Saat wawancara kerja kita seharusnya menggunakan bahasa tubuh yang tepat dan baik. Misalnya dengan tersenyum, lalu posisi duduk dengan kaki yang menekuk rapi, tidak berbunyi, dan tidak bergerak ke mana-mana. Badan harus tegak dan tidak membungkuk pada saat wawancara kerja.

Mungkin hal-hal seperti ini terlihat sepele namun hal-hal seperti ini harus benar-benar diperhatikan untuk wawancara kerja agar nantinya kita dapat sukses dan berhasil diterima di perusahaan yang kita impikan.